Mulai Dari Yang Kecil
“Pertolongan itu bermula dari yang kecil. Karena kecil bisa jadi kurang meyakinkan. Maka untuk inipun butuh iman. Iman atas pertolongan yang sepertinya kecil. Perubahan yang besar selalu dimulai dari yang kecil.”
Minggu Adven keempat ini mengingatkan kita akan semakin dekatnya kedatangan Sang Juruselamat. Untuk itu baiklah kita membaca sebuah ayat dari Mikha 5:2, "tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.".
Untuk siapakah berita gembira itu? Pertama-tama, untuk orang Israel yang waktu itu sedang mengalami nasib buruk. Negeri mereka dikuasai penjajah (Babel). Kota Yerusalem hancur, begitu juga dengan Bait Allah. Padahal di situlah Tuhan berada. Orang Israel meyakini Yerusalem adalah kota suci. Bait Allah yang berada di kota itu adalah satu-satunya rumah Allah. Kehancuran Yerusalem dan Bait Allah itu menggoyahkan iman orang Israel. Tidak sebentar saja keadaan itu berlangsung. Harapan timbul tenggelam sampai berabad-abad. Di kala itu, berita pengharapan terdengar. Pengharapan sebagaimana dikatakan oleh Nabi Mikha di atas. Keadaan akan berubah. Kondisi yang buruk akan menjadi baik. Perubahan itu terjadi dari yang kecil. Dari seseorang yang berasal dari sebuah kota kecil, Betlehem.

Saat ini kita membutuhkan pengharapan juga. Pandemi yang sudah 2 tahun ini berlangsung, belum sirna juga. Kita juga mengalami seperti yang dirasakan orang Israel dulu. Terkadang seperti ada harapan. Misalnya ketika jumlah orang yang tertular virus Corona semakin sedikit. Tetapi tidak lama kemudian muncul varian virus yang baru. Muncul lagi kecemasan. Yang jelas keadaan masih belum berubah. Masih naik-turun. Inginnya semua ini segera berakhir. Kenyataannya belum. Maka kita membutuhkan pengharapan. Tetapi pengharapan membutuhkan iman. Pengharapan pasti belum menjadi kenyataan. Bagaimana kita bisa berharap pada sesuatu yang belum terjadi? Di situlah iman berperan. Untungnya iman tidak berjalan sendiri. Masih ada Tuhan. Tuhan yang menyatakan seperti yang dikatakan Nabi Mikha di atas. Akan ada pertolongan. Pertolongan itu bermula dari yang kecil. Karena kecil bisa jadi kurang meyakinkan. Maka untuk inipun butuh iman. Iman atas pertolongan yang sepertinya kecil. Perubahan yang besar selalu dimulai dari yang kecil.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita juga tahu bahwa kemampuan untuk mengatasi penyebaran virus Corona makin meningkat. Para ilmuwan menemukan vaksin. Pemerintah-pemerintah mempunyai strategi untuk mencegah penyebaran virus itu. Masyarakat juga makin sadar untuk menjaga diri. Kepanikan makin berkurang dan itu penting. Itulah tanda-tanda pengharapan yang perlu kita pegang. Sambil tetap waspada, kita juga patut bersyukur atas perubahan-perubahan yang baik ini.