Ditulis oleh

Daniel T. Hage

Mengambil bagian dalam pelayanan di jemaat sungguh menyenangkan. Semangat dan kreativitas bisa tercurah  maksimal dengan tujuan mempersembahkan yang terbaik buat Tuhan di pelayanan. Semangat dan keinginan untuk mempersembahkan yang terbaik akan memacu segala upaya demi kesempurnaan. Saya bisa selalu berkeinginan untuk makin baik, makin pandai, makin rapi dan makin segalanya. Saya berharap itu untuk kemuliaan Tuhan. Segala talenta kelebihan yang Tuhan berikan, tentunya memang untuk dikembangkan dan makin diasah dengan talenta sesama di jemaat sesemarak GKI Dipo ini.

Saat menengok dan memahami sekitar saya dan sesama saya, ada banyak orang dengan segala keragamannya. Pelayanan ini mempertemukan saya bukan sekedar dengan orang-orang baik dan bertalenta. Ada orang yang temperamennya kurang baik, niatnya juga tidak setulus yang saya duga. Bisa juga akhirnya saya merasa bahwa ternyata sayapun tidak sekuat dan semampu yang saya duga. Kelemahan dan kekurangan ternyata muncul di pelayanan. Haruskah mereka  yang bernuansa negatif itu disingkirkan demi tampilan pelayanan yang ideal?

Bagaimana saya bersikap terhadap mereka yang dianggap sebagai beban kelemahan itu? Bisakah saya menerima beban kelemahan itu sebagai bagian panggilan pelayanan saya? Bisakah saya memahami keberadaan talenta di kelompok ini telah dianugerahkan Tuhan agar menyeimbangkan kekurangan yang ada.  Kekurangan dan kelemahan memang perlu diatasi untuk terus menuju kesempurnaan. Itu sisi lain yang menjadi tanggung jawab mereka untuk menyempurnakan dirinya. Tetapi mereka sebagai sesama harus selalu diterima dalam kebersamaan berjemaat.

Bisakah saya menerima semua bagian jemaat ini sebagai bagian ungkapan syukur atas segala kelebihan yang sudah saya nikmati selama ini? Kenikmatan akan anugerah Tuhan harusnya memberi ruang untuk menerima mereka berproses bersama di jemaat. Kita dipertemukan  untuk bisa saling menyeimbangkan demi kemuliaan Tuhan. Mari saling menerima dan bertumbuh…