Melayani

1 Petrus 4 : 10, Matius 28 : 10

Odoo CMS- Sample image floating

Tidak  jarang, bahkan sangat sering saya mengalami penolakan pada saat menawarkan kepada seseorang untuk menjadi pengurus Badan Pelayanan –baca Komisi- maupun ketersediaannya menjadi penatua. Alasan yang banyak digunakan adalah ketiadaan waktu, kesibukan, ketidak-mampuan, dan lain-lain. Barangkali pengalaman oramg lain berbeda. Namun dalam pengalaman saya, apabila kita menyediakan diri kita untuk melayani, maka Tuhan yang akan menyediakan waktu mengatasi kesibukan, dan memberi kemampuan karena memang pada dasarnya kita masing-masing mendapat karunia yang sudah diberikan (1Petrus 4:10). Saya sendiri merasakan bagaimana pertolongan Tuhan selalu datang pada saat saya membutuhkanya sehingga pelayanan tetap bisa berjalan. Terkadang bila dengan sadar memikirkannya, maka yang muncul dalam pikiran adalah, “kok bisa, ya?” Khususnya pada saat saya dihadapkan pada pelayanan yang urgent - baca mendesak-, yang diuber - baca dikejar -  waktu. Tahu-tahu tersedia saja ‘waktu’ itu. Oleh karena itu saya  belajar bahwa melayani bukan hanya soal kemampuan kita sendiri, melainkan Roh Tuhan yang bekerja dalam setiap karya pelayanan kita.

Maka ketika kita memilih untuk tidak menerima ajakan pelayanan dengan alasan-alasan di atas mungkin kita perlu merenungkannya kembali. Pengalaman dari rekan pelayanan yang lain kadang juga bisa menginspirasi kita. Seperti halnya ketika saya bertanya pada beberapa teman yang pernah dan sedang aktif dalam pelayanan di komisi atau kemajelisan. Mereka akan menjawab bagaimana sukacitanya menjalankan pelayanan tersebut. Memang bukan tanpa tantangan. Bahkan konflik dan perbedaan pendapat pun kadang tidak bisa dihindari. Namun hal itu pun menjadi pernik yang bagus untuk kita belajar tentang sebuah kerja tim. Termasuk tim pelayanan. Sepanjang menempatkan Tuhan sebagai pemimpin dari kita semua, sukacita itu akan senantiasa lahir. Konflik itu akan menjadi sekedar bunga-bunga pelayanan. Karena kita sebagai umat Tuhan, telah bersepakat bahwa pelayanan adalah sebuah ungkapan syukur kepada Allah yang telah memberikan Tuhan Yesus kepada kita sebagai biaya ‘penebusan’.

Pada setiap kita Tuhan telah berikan karunia. Ada karunia yang Tuhan berikan relatif sama, supaya kita bisa beramai-ramai mengerjakan be-bareng-an. Juga karunia yang berbeda-beda, sehingga kita bisa saling melengkapi untuk menyelesaikan sebuat kegiatan. Bukankah itu baik? Maka itu Petrus menekankan dengan sangat supaya kita saling melayani. Puncak dari kearifan manusia sebenarnyalah adalah mempunyai jiwa ‘melayani’. Sepertinya tidak ada yang lebih agung dari semua pekerjaan di atas bumi ini dari pada ketersediaan untuk ‘melayani’. Serve!. Dalam setiap kerja, baik yang berbayar maupun yang sukarela, sudah semestinyalah memasukkan unsur-unsur pelayanan di dalamnya. Sebab pelayanan merupakan ekspresi dari sebuah keikhlasan untuk merendahkan hati kepada sesama. Bahkan merupakan kesadaran untuk “merendahkan diri” kepada orang lain. Ada nilai yang diberikan kepada pihak lain sebagai wujud penghargaan kepada orang tersebut. Melayani bukan sekedar kerelaan untuk memberi diri, tapi seharusnya sudah menjadi kewajiban kita semua, khususnya orang Kristen. Bayangkan kalau apa yang sampaikan Petrus itu terealisasi, dunia ini akan indah dan penuh damai sukacita. Karena apa? Karena setiap kita akan saling melayani. Itu berarti akan saling menghargai, saling merendahkan hati, maka toleransi bukan hany amenjadi ‘jargon’ kosong tak berisi.

Dan lagi-lagi, sepertinya selalu. Karena demikian besar penghargaan Allah kepada manusia, maka Dia datang. Bukan untuk dilayani, melainkan melayani. Puncak pelayanan-Nya adalah kehilangan nyawa-Nya. Pelayanan yang sampai mati demi penebusan untuk hutang kita, manusia (Mat 20:28)

Pokok Doa

Tuhan ampuni kami apabila kami masih bertarik-ulur untuk menyediakan diri dan waktu bagi pelayanan kepada sesama seperti yang telah Engkau teladankan. Maka ajarlah kami, ya Tuhan, untuk mampu membagikan karunia yang sudah Kau berikan kepada sesama melalui pelayanan-pelayanan yang boleh kami lakukan.