Karet Penghapus
Yesaya 44 : 21-23
Siapa yang tidak mengenal karet penghapus pinsil ( setip )? Penghapus memang sangat dibutuhkan saat kita menulis atau menggambar dengan pinsil. Apa yang sudah kita goreskan di atas kertas dan ternyata salah, bisa kita hapuskan menggunakan karet penghapus. Penghapus karet secara tidak sengaja ditemulkan Edward Naime pada 1770. Dia ingin mengambil gumpalan roti yang saat itu memang digunakan untuk menghapus, ehh… kok keliru mengambil sepotong karet. Tanpa sadar digeruskannya karet itu pada tulisan pinsilnya dan tulisan terhapus dengan mudah. Sejak itulah Edward Naime memakai karet sebagai pengapus pinsil dan kemudian menjualnya kepada umum.
Menghapus kesalahan memang melegakan. Hal-hal yang dianggap salah bisa dihilangkan dan kita bisa menulis sesuatu yang baru lagi. Pemikiran dan tindakan-tindakan benar dapat kita tulis dan munculkan lagi. Dalam bacaan kita, hal menghapus kesalahan dan segala dosa manusia telah dilakukan Tuhan sejak dahulu kala. Tuhan yang menciptakan Yakub (Israel) menyatakan telah menghapus dosa-dosa mereka dan menerbangkannya bagaikan awan dan kabut yang tertiup angin, lenyap tak berbekas. Kehidupan baru yang dipenuhi dengan keagungan Tuhan muncul lagi. Tuhan ingin ciptaan-Nya kembali kepada-Nya dalam keadaan telah bersih dan memulai lagi persekutuan dengan-Nya. Israel umat ciptaan-Nya telah ditebus-Nya dan dirindukan untuk dapat kembali bersekutu dengan diri-Nya.
Kerinduan Tuhan memeluk lagi ciptaan-Nya yang telah ditebus juga berlaku bagi kita sebagai Israel-Israel rohani. Saat kita sadar bahwa dosa dan kesalahan kita telah dihapus Tuhan lewat penebusan di kayu salib, diri kita telah menjadi bersih, Ia bahkan menjadikan kita suci dari segala kejahatan
(I Yohanes 1:9). Ini sungguh suatu hal yang sangat melegakan karena kita menjadi bebas dan tidak tertekan lagi oleh kesalahan dan dosa yang kita lakukan. Kita telah siap berkarya dengan suasana hati dan pikiran yang telah diperbaharui. Bukankah ini suatu keadaan yang luar biasa? Mari kita sambut dengan syukur dan sukacita, karya Tuhan yang ajaib dan indah ini. (yahud)
Pokok Doa
Bersyukur untuk anugerah penebusan dosa yg telah Tuhan berikan dan setiap saat belajar untuk memilkirkan, mengatakan dan melakukan hal-hal baru yang lebih benar.