Have Your Self A Merry Little Christmas

“Beberapa dari kita menantikan kemeriahan dan sukacita Natal. Namun banyak juga dari kita yang menantikan kehangatan dan kedamaian Natal yang sesungguhnya. Sudahkah kita memperhatikan saudara-saudara kita satu sama lain?”

Hujan dan mendung di bulan Desember tahun 2021 di kota Surabaya hampir setiap hari kita alami saat ini. Bagi saya pribadi, musim hujan menjelang akhir tahun menjadi pengingat bahwa Natal hampir tiba. Bagi sebagian orang Natal menjadi saat yang sangat dinantikan. Berkumpul bersama keluarga, meningkatnya kegiatan untuk persiapan Natal, serta dekorasi yang meriah di pusat perbelanjaan dan di rumah setidaknya itu menunjukkan bahwa Natal perlu disambut dengan sukacita dan kemeriahan. Bila itu menjadi tolok ukur sukacita Natal, lalu bagaimana makna sukacita Natal bagi para saudara yang tidak bisa atau belum bisa merasakan itu? 

Sejak pandemi covid-19 masuk ke Indonesia, dampak tersebut perlahan dan cepat kita rasakan. Bagi kita yang kehilangan berbagai hal, seperti pekerjaan dan penghasilan, pasangan hidup, anggota keluarga, tentu hal tersebut masih perlahan kita cerna. Kita pun masih mencari makna. Apa maksud Tuhan atas semua ini? Apakah damai dan sukacita Natal masih bisa dirasakan di tengah kehilangan dan kesedihan? 

Odoo CMS- Sample image floating

Saya teringat akan kisah persahabatan dua saudara sepupu, Maria dan Elisabet dalam Lukas 1. Dikisahkan bahwa Maria terkejut setelah diberitakan oleh Malaikat mengenai kehamilannya. Sekalipun Maria mengikuti kehendak Tuhan, dalam keterkejutan dan kekuatiran akan situasi yang coba dipahaminya, Maria membutuhkan sahabat untuk bercerita dan berbagi rasa. Maria pun datang kepada sahabatnya, yaitu sepupunya Elisabet. Saat itu, kondisi Elisabet pun juga dalam kondisi kehamilan yang tidak biasa. Elisabet mengandung di usia lanjut. Elisabet yang saat itu dalam situasi mencoba meresapi maksud rencana Tuhan, sangat bergembira karena sahabatnya jauh-jauh datang kepadanya. Elisabet pun membutuhkan tempat untuk berbagi pengalaman iman, berbagi kekuatiran, berbagi rasa malu akan pembicaraan sekitar mengenai kehamilan yang tidak biasa yang mereka berdua alami. 

Kembali  pada masa pandemi. Pandemi ini meninggalkan banyak cerita bagi kita semua. Beberapa dari kita menantikan kemeriahan dan sukacita Natal. Namun banyak juga dari kita yang menantikan kehangatan dan kedamaian Natal yang sesungguhnya. Sudahkah kita memperhatikan saudara-saudara kita satu sama lain? Sekedar menghubungi melalui telpon atau whatsapp, menanyakan kabarnya, agar kita bisa saling berbagi kehangatan dan kedamaian Natal tahun ini. Seperti kata Amsal, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17:17). Semoga kita bisa saling membagikan perhatian dan kehangatan. Selamat menyambut Natal 2021 bagi kita semua.