Doa yang Berpengharapan akan Mengubah Segala Sesuatunya

Roma 8 : 18-30

“Tuhan sambut jiwaku, bila ku berdoa, Dia dan ‘ku bertemu, bila kuberdoa, bila kuberdoa, bila kuberdoa, Tuhan sambut jiwaku bila kuberdoa   (NKB 140)

Odoo CMS- Sample image floating

Isi teks lagu tersebut mengingatkan pada masa kecil saya. ketika orang tua saya mengajarkan kami anak-anaknya untuk berdoa. Lipat tangan dan tutup mata, itu caranya berdoa. Jujur saja, waktu itu saya masih belum mengerti betul apa itu berdoa, yang saya tangkap bahwa berdoa itu meminta dan berterima kasih kepada Tuhan. Harus sopan dan tidak boleh bergurau. Dan itu dimulai dari hal yang Sederhana misalnya ketika mau makan, mau berangkat sekolah, mau belajar, dan ketika sakit.

Ternyata apa yang ditanamkan oleh orang tua saya tidak sia-sia. Seiring waktu saya mulai memahami apa itu makna berdoa. Hal itu terjadi dari berbagai peristiwa yang saya alami. Ketika apa yang saya “doakan dan inginkan” tidak terwujud, disitulah saya memahami bahwa Tuhan sedang bekerja untuk kebaikan saya (Roma 8 : 28). Doa bukan hanya sebatas permintaan kepada-Nya, tetapi doa juga merupakan bagian dari komunikasi serta relasi pribadi dengan Tuhan.  

Dalam bacaan kita hari ini fokusnya adalah pengharapan kita kepada-Nya, dalam kondisi lemah (ayat 26) ibaratnya kita seperti orang yang tersesat tidak tahu harus berbuat apa, tetapi karena begitu intimnya hubungan kita dengan-Nya, maka Roh kudus sendiri yang akan bekerja melalui cara-Nya yang luar biasa, dan pada akhirnya bisa mengubah segala sesuatunya menjadi baik. Orang suku Jawa bilang “ Gusti Yesus mboten sare (Tuhan Yesus tidak tidur). Tangan Tuhan sangat terbuka dengan doa kita, Dia menjawab dengan cara-Nya yang terbaik. Amin.

“Jika jiwaku berdoa, kepada-Mu Tuhanku, ajar aku t’rima saja pemberian tangan-Mu, dan mengaku s’perti Yesus di depan sengsara-Nya, jangan kehendakku Bapa, kehendak-Mu jadilah” (KJ 460). 

Pokok Doa

berdoa untuk orang-orang yang sedang berjuang menghadapi sakit