Cara Unik Tuhan Yesus Menjawab Doa

Psikolog juga manusia yang tidak memiliki imunitas terhadap masalah psikologis. Kami juga bisa merasa takut dan cemas. Namun dari pengalaman saya secara pribadi, setiap saya merasa tidak akan sanggup terima kasus konseling lagi, ada kekuatan fisik dan mental yang saya yakin Tuhan Yesus sediakan.”

Natal kali ini terasa berbeda dengan Natal 2 tahun yang lalu. Banyak waktu yang Tuhan Yesus berikan pada saya untuk melihat lebih dekat segala sesuatu yang tadinya terlewatkan karena kesibukan dan “keharusan” untuk selalu bergerak cepat. Sejak awal pandemi, banyak orang mulai mencemaskan masa depan dan banyak hal lainnya. Ketakutan dapat mendorong orang untuk melakukan apapun agar rasa takut dan cemasnya berkurang. Sebagai seorang psikolog, ini adalah masa keemasan di mana hampir setiap orang mulai merasa butuh untuk mendapatkan layanan psikologis. Apakah kemudian psikolog tidak merasa cemas dan takut? Tidak butuh layanan psikologis? Jawabannya tidak. Psikolog juga manusia yang tidak memiliki imunitas terhadap masalah psikologis. Kami juga bisa merasa takut dan cemas. Namun dari pengalaman saya secara pribadi, setiap saya merasa tidak akan sanggup terima kasus konseling lagi, ada kekuatan fisik dan mental yang saya yakin Tuhan Yesus sediakan

Saya ingat sebelum pandemi saya pernah berdoa pada Tuhan, saya ingin bisa bekerja dari rumah. Saya ingin agar waktu bekerja tidak menyita waktu saya bersama keluarga. Tuhan Yesus menjawab doa dengan cara yang sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh saya. Masih dengan bonus memberikan layanan psikologis pada anak muda (remaja). Saya selalu berdoa agar kasus yang saya tangani cukup kasus anak kecil saja, karena saya merasa tidak cukup sabar menghadapi para remaja. Tuhan Yesus justru menjawab doa saya dengan menghadirkan anak-anak-Nya yang masih remaja itu untuk berkoseling dengan saya.

Odoo CMS- Sample image floating

Saat saya merasa tidak didengarkan oleh Tuhan, Tuhan makin membuka mata saya bahwa rencana-Nya bukan rencana saya. Pikiran saya yang sempit tidak akan mampu memahami-Nya. Beberapa kasus yang datang pada saya seputar gangguan tidur sampai dengan usaha melakukan bunuh diri. Kecemasan dan ketakutan yang termanifestasikan dalam bentuk mimpi buruk dan pikiran bahwa diri tidak berharga. Secara psikologis, ketakutan dan kecemasan itu bisa “menular”. Tuhan Yesus selalu mengingatkan saya agar berserah pada-Nya. Tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan kompetensi psikolog saja. Tuhan Yesus juga ingin saya membagikan pada siapapun yang ada di sekitar saya bahwa Ia selalu mendengar doa anak-anak-Nya. Ia mengerti hati kita dan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita.

Natal kali ini kita diteguhkan Kembali oleh sapaan “Jangan takut!”. Jangan takut karena telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Mengapa jangan takut? Karena kelahiran Yesus membawa damai, sukacita dan berkat. Kasih-Nya adalah kasih yang menyelamatkan dan membebaskan. Jangan takut, hari ini telah lahir bagimu Kristus Tuhan di hati dan hidupmu! Semoga natal Tuhan mengubah hidup kita lahir-batin, menjadi manusia baru, berani  membawa damai dan sukacita. Selamat menyambut Natal!